tauajalah.com - Sejumlah mahasiswa Universitas Garut turun ke jalan mengelar aksi simpatik bertajuk 'Bela Amih Siti Rohaya'. Mereka menyoroti soal perkara ibu digugat anak kandung karena utang.
"Ini semua didasari oleh rasa prihatin kami. Cukup miris sebetulnya kalau mendengar seorang ibu yang membesarkan anaknya, harus menjadi pesakitan dimasa tua," ucap Agung Komarudin (22), koordinator aksi, kepada detikcom di lokasi kegiatan, Bundaran Simpang Lima, Kabupaten Garut, Jabar, Rabu (12/4/2017).
Aksi ini, sambung Agung, berlatar rasa keprihatinan terhadap kasus yang menimpa Siti Rohaya atau Amih (83) yang digugat ke pengadilan oleh anak kandung dan menantunya, Yani Suryani dan Handoyo Adianto, gara-gara masalah piutang.
Para mahasiswa dari Fakultas Ilmu Komunikasi ini membagikan bunga mawar kepada polisi, petugas kebersihan dan pengguna jalan terutama perempuan. Bunga mawar sebagai simbol kasih sayang anak kepada ibu dan bentuk dukungan moril kepada Amih.
"Bunga itu lambang kasih sayang kami, pada orang tua. Makannya kami berikan kepada para pengguna jalan, terutama perempuan," ujar Agung.
Peserta aksi berharap kedua penggugat, Yani Suryani dan Handoyo Adianto, mencabut gugatannya terhadap Amih.
Selain itu, para mahasiswa Universitas Garut ini menggelar aksi teatrikal yang menampilkan dua orang berpose layaknya seorang anak bertekuk lutut di hadapan ibunya. Momen tersebut diiringi pembaca beberapa puisi tentang ibu.
"Menyentuh hati. Cukup mengherankan juga pas saya dengar kasus ini, kasih sayang yang kita terima dari ibu, mana mungkin kita bisa membalas kebaikannya," kata Nita Sugianti (25), seorang pengendara, yang berada di lokasi aksi mahasiswa.
Lanjutan persidangan perkara gugatan anak terhadap ibu kandungnya ini digelar di PN Garut pada Kamis 13 April 2017. Sidang yang kesembilan ini diketahui beragendakan mendengarkan keterangan saksi dari kedua pihak. (detik)
0 comments
Post a Comment