Saturday, April 8, 2017

Mastodon, kloningan Twitter yang sedang naik daun


tauajalah.com - Twitter kini diminati kembali. Setelah jadi jejaring sosial yang dipilih masyarakat dalam penyampaian berbagai isu seperti Pilkada hingga pemilu presiden AS, Twitter terasa makin hidup dan tak lagi 'sepi'.

Namun banyak pengguna yang tak suka dengan berbagai fitur baru Twitter, seperti timeline algoritma yang mirip Facebook, hingga yang terbaru adalah mention reply yang tidak diikutkan karakter tweet. Hal ini dikeluhkan banyak orang, namun mereka tak punya banyak pilihan karena Twitter yang memberi keaktualan sumber dalam suatu isu.

Hal ini menarik seorang bernama Eugen Rochko untuk membuat 'kloningan' Twitter, bernama Mastodon. Ia seakan-akan membangun Twitter lagi dari awal, namun bersifat open-source. Mastodon pun sangat-sangat identik dengan Twitter, namun ada beberapa perbedaan. Mulai dari bisa mengirim hingga 500 karakter, serta bisa membuat kiriman privat. Aplikasi ini telah berjalan 6 bulan, namun baru saja populer beberapa hari lalu, pasca Twitter mengubah fitur replies.

Hanya dalam 48 jam saja, Mastodon mengalami kenaikan pengguna hingga 41.703 pengguna. Para pengguna itu mengirim hampir 1 juta post dalam jangk waktu tersebut. Akhirnya server dari Mastodon yang kewalahan menutup situs ini untuk sementara, dan akan segera kembali dengan layanan yang lebih baik.


Menurut sang founder, Rochko yang masih berusia 24 tahun, ia melakukan ini karena dia mencintai Twitter.

"Dulu saya mengajak teman-teman saya menggunakan Twitter. Saya terus mempromosikannya ke orang-orang yang saya kenal. Saya sangat suka dengan layanannya. Namun secara terus-menerus Twitter membuat keputusan yang tidak saya suka. Jadi pada akhirnya saya memutuskan bahwa mungkin Twitter memang tidak ingin maju," ungkap Rochko.

Ingin mencoba Mastodon, silakan klik tautan ini. Namun untuk saat ini, layanan masih belum tersedia.

TEKNOLOVE.ID

0 comments

Post a Comment