TAUAJALAH.COM - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo kesal dengan orasi seorang wanita berinisial VKL dalam sebuah video yang beredar di media sosial. Orasi itu dilakukan usai Pengadilan Negeri Jakarta Utara menjatuhkan vonis dua tahun untuk Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau sering disapa Ahok.
Dalam orasinya VKL mengatakan rezim Presiden Jokowi lebih buruk dari rezim Presiden SBY.
"Salahnya Pak Jokowi apa. Kok selalu dikaitkan dengan masalah Ahok," kata Tjahjo melalui pesan singkat, Kamis 11 Mei 2017.
Setelah melihat unggahan video tersebut, Tjahjo meminta Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum (Dirjen Polpum) Kemendagri, Soedarmo, menelusuri kebenaran isi rekaman video berdurasi 30 detik tersebut. Dan dari laporan yang diterimanya video tersebut benar adanya.
"Saya segera mengirim surat kepada dia. Dalam waktu satu minggu, dia harus menjelaskan, mengklarifikasi apa maksud pernyataan itu. Apa maksudnya dengan kata-kata yang tak pantas itu," tegasnya.
Mantan Sekretaris Jenderal PDIP ini mengancam bila dalam waktu satu minggu VKL tidak memberikan klarifikasi atas orasinya, maka Tjahjo akan melaporkan VKL ke polisi. Tak hanya itu, Tjahjo menuntut VKL melakukan klarifikasi melalui media massa nasional.
"Saya sebagai pembantu presiden, sebagai warga negara Indonesia, akan melaporkan ke polisi. Tujuannya sebagai pendidikan politik. Tidak boleh memaki dan memfitnah presiden dan siapa pun tanpa bukti yang jelas," katanya.(viva)
0 comments
Post a Comment