Friday, May 5, 2017

Startup Digital itu ajang bikin solusi, bukan investasi!


tauajalah.com - Sebagai salah satu bentuk bisnis yang sedang banyak digandrungi, startup digital memang jadi primadona saat ini. Mulai banyaknya startup digital yang jadi unicorn (startup yang telah mencapai nilai valuasi tertentu), merangsang anak muda Indonesia untuk tergerak untuk membuat startup sesuai dengan panggilan hati mereka.

Namun membuat startup digital bukanlah perkara mudah. Perjuangan untuk menjadi unicorn dicapai tidak dalam waktu satu atau dua tahun saja. Mendapat kucuran dana dari investor terkadang jadi tujuan utama mereka yang membuat startup digital. Hal inilah yang banyak ditemukan di kalangan para calon startup founder, yakni terlalu fokus pada profit dan bukan pada solusi yang ingin dipecahkan.

"Di Surabaya, banyak anak muda yang berpikiran jika ingin membuat sebuah startup digital tentu fokus utamanya menghasilkan profit yang luar biasa. Tentu pemikiran seperti ini adalah hal yang salah," ujar founder dan CEO Reblood, Leonika Sari.

Menjadi seorang entrepreneur yang sukses bukan mengenai bagaimana meningkatkan profit atau memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk mengaplikasikan startegi marketing terkini. Menjadi entrepreneur yang sukses sesungguhnya hanya berarti satu hal: bagaimana cara menyelesaikan masalah.

Hal ini menginisiasi Gerakan Nasional 1000 Startup untuk hadir dan menanamkan pola pikir yang benar tentang membangun startup digital dan menjadi teknopreneur. Menariknya, menurut survey yang dilakukan oleh Gerakan Nasional 1000 Startup Digital kepada para peserta, sebanyak 60 persen mengikuti gerakan yang diinisiasi oleh KIBAR ini karena ingin memecahkan solusi yang ada di sekitar.

"Daripada fokus cari investor dan memikirkan startegi untuk bagaimana mendapatkan untung sebanyak-banyaknya, sebaikanya para calon startup founder itu fokus ke bagaimana menyelesaikan permasalahan yang besar. Kalau permasalahannya memang benar-benar ada dan dialami banyak orang, pasti ada nilai yang dapat diciptakan dengan solusi yang dibuat, dan akan ada yang mau membayar itu," ungkap Leo.

Meluruskan pola pikir yang salah dan membentuk yang benar mengenai cara membangun sebuah startup digital, akan menjadi salah satu topik yang akan dibahas dalam Ignition Gerakan Nasional 1000 Startup Digital gelombang kedua Surabaya dalam sesi "Dont Start A Business, Solve a Problem", pada Sabtu (6/5) akhir pekan ini di Universitas Airlangga. Ignition ini bertujuan untuk membentuk pola pikir dan mempersiapkan peserta sebagai startup founder.

Ignition kali ini akan menghadirkan berbagai pembicara dari berbagai latar belakang keahlian seperti Leonika Sari, Yansen Kamto (Chief Executive KIBAR), Ronald Ishak (CEO Hacktiv8), Hiro Wardhana (CEO CODEInc), Dicky Widjaja (CIO Investree), dan Prasetyo Andy Wicaksono (Head of IT Development Jakarta Smart City).

Pendaftaran Ignition Surabaya masih dibuka hingga Jumat besok (5/5). Bagi Anda yang tergerak untuk menjadi agen perubahan bagi Indonesia lewat startup digital, tentu acara ini cocok untuk Anda. Anda bisa mendaftar di reg.1000startupdigital.id! teknolove.id

0 comments

Post a Comment