Tuesday, June 6, 2017

‘Pelacur Mandiri’, Program Pemerintah Belanda Bagi PSK Agar Bisa Bekerja dengan Nyaman


TAUAJALAH.COM - Di beberapa negara yang melegalkan seks bebas umumnya juga memperbolehkan adanya profesi Pekerja Seks Komersial (PSK). Dan di negara-negara itu, profesi PSK tak ubahnya seperti profesi lainnya yang dilindungi pemerintah. Anehnya, bukan hanya legal bahkan pemerintah juga memberikan upaya-upaya agar para PSK bisa bekerja dengan nyaman.

Salah satu contoh perlakuan unik bagi PSK ada di Kota Amsterdam. Para  wanita tuna susila itu dibuatkan rumah bordil sendiri oleh pemerintah. Sehingga mereka bisa melakukan pekerjaannya sebagai wanita penghibur tanpa melalui mucikari. Pelacuran yang  mereka lakukan pun didukung kredit dari bank agar bisa tetap berjalan secara mandiri.


Program ‘Pelacur Mandiri’ yang Kontroversial


Kemunculan program pelacur mandiri berawal dari rencana yang telah lama digagas oleh PSK dan pejabat kota Amsterdam. Pemerintah memberikan sebuah rumah bordil sehingga para PSK bisa secara mandiri bekerja sebagai PSK. Hal ini pun membuat penghasilan para PSK lebih besar sebab dengan adanya rumah ini mereka tak perlu lagi setor ke mucikari. Selain rumah bordil, pemerintah juga memberikan akses kredit bank untuk para pekerja seks itu.


Bertujuan Memperbaiki Kondisi PSK


Proyek rumah bordil dengan melibatkan pemerintah ini bertujuan agar para PSK bisa bekerja tanpa beban sebab bebas dari biaya setor kepada mucikari. Diharapkan lambat laun hal ini akan memperbaiki kondisi pekerja seks. Selain itu, tujuan program pelacur mandiri dibuat untuk menyingkirkan kejahatan terorganisir yang membayangi industri seks di Belanda.


Program Ini Membuat Mimpi PSK Menjadi Kenyataan


Program ini dianggap sebagai mimpi yang menjadi kenyataan bagi para PSK di Amsterdam. Hal ini diungkapkan oleh organisasi pekerja seks pertama di Belanda, mereka yang menyatakan My Red Light adalah satu-satunya bisnis seks di Red Light District Amsterdam yang dijalankan PSK tanpa naungan para mucikari. Mereka pun senang program tersebut nantinya akan memungkinkan PSK untuk  mendapat panduan mengelola bisnis untuk mendukung usahanya. Hal ini dilakukan oleh Rabobank, sebuah Bank Belanda yang akan mengawal usaha para PSK.


Pemerintah Memberikan 4 Gedung Rumah  Bordir untuk Para PSK


Eberhard van der Laan selaku Wali Kota Amsterdam merupakan orang yang turut berjasa dalam pembukaan rumah bordil dalam program pelacur mandiri. Karena wali kota ikut terlibat, maka pemerintah menyebut rumah bordil tersebut sebagai pelacuran kota. Saat ini terhitung ada empat gedung dalam rumah bordil yang diisi oleh sekitar 40 orang PSK.   Pemerintah telah membeli rumah bordil tersebut dari Charles Geerts yang dikenal sebagai Raja Tembok pada tahun 2007 silam. Tak hanya itu, ruangan dalam rumah bordil dihias sedemikian rumah oleh interior kenamaan untuk menciptakan suasana yang akrab. Selain itu, kamar yang dibuat mewah ini juga diatur sedemikian rupa sehingga bisa diakses dengan mudah oleh para pelanggan difabel.


Kegembiraan Para PSK Kota Amsterdam Menyambut Program


Marieke de Ridder, salah satu anggota dewan pengawas My Red Light mengaku sangat gembira dengan adanya program baru meski masih dalam tahap eksperimen. Sebab jika berhasil, akan muncul model prostitusi baru. Marieke mengaku ingin melihat perkembangan program ini dalam jangka panjang, entah itu ditolak maupun di terima di tengah-tengah masyarakat.

Saking uniknya, program pelacur mandiri ini menarik perhatian banyak pihak. Ada yang pro sebab program ini membuat pengawasan pada PSK lebih optimal, dan tentu saja ada beberapa pihak yang kontra karena khawatir dampak buruk dari program ini.boombastis