tauajalah.com - Sesuai bayangan tiap orang, kiamat telah diprediksi berupa hancurnya alam semesta dikarenakan beberapa hal yang bisa dijelaskan dengan sangat detil oleh bidang ilmu fisika, di mana manusia tak akan sanggup bertahan hingga saat itu terjadi dan peradaban akan hilang terlebih dulu.
Namun sudah banyak sekali prediksi bahwa datangnya kiamat bahkan akan terjadi sebelum alam semesta ini hancur. Hal ini akan terjadi dalam berbagai hal yang membuat manusia akan berkurang jumlahnya hingga habis.
Ilmuwan pun akhirnya berandai-andai tentang apa yang bisa kita ketahui ketika hari kiamat tersebut tiba. Mungkin kita tak mengalaminya, namun beberapa penjelasan ini akan memberikan Anda gambaran bagaimana realita yang terjadi ketika hari di mana umat manusia musnah. Berikut ulasannya.
1. Gunung meletus
Tidak untuk menambah kengerian fakta bahwa di Indonesia ada sangat banyak gunung api, Indonesia terletak pada jalur cincin api dunia, serta dua ledakan gunung api seperti Tambora dan Krakatau pernah terjadi di sini, ternyata ada kemungkinan yang sama kuatnya, namun mungkin akan lebih dekat terjadi.
Di Amerika Serikat, terdapat taman nasional Yellowstone, yang berisi puluhan gunung. Namun ada salah satu puncak bernama Yellowstone Caldera yang merupakan super-volcano. Salah satu contoh ledakan dari super-volcano adalah terciptanya danau Toba. Bedanya, Yellowstone Caldera masih aktif.
Ilmuwan memprediksi kalau Yellowstone Caldera meletus, akan terjadi kehancuran total di Amerika Utara, atau Amerika Serikat dan Kanada. Hal ini juga akan mengubah iklim global, dan membuatnya memburuk. Permasalahan utamanya adalah, diprediksi gunung ini akan meletus tiap 600.000 tahun sekali, dan ini telah lewat 620.000 tahun setelah terakhir gunung tersebut meletus.
2. Ledakan matahari
Meski teknologi antariksa di NASA sudah sangat canggih, ternyata banyak sekali anomali di pusat tata surya kita yakni matahari, yang masih tak bisa diprediksi. Seperti ledakan matahari yang kapan saja bisa terjadi, dan membuat Bumi ikut hancur karena besarnya kekuatan matahari.
Selain itu, para astronom juga memprediksi kedatangan sebuah bintang kerdil merah bernama Gliese-710. Kedatangan bintang merah ini tak akan menabrak kita secara langsung, namun hanya dengan lewat saja tata surya kita akan kacau. Hal ini dikarenakan gravitasi yang saling menarik yang tidak pada porsinya, atau bintang tersebut menghantam awam Oort yang berisi debu matahari, es, dan batuan yang besarnya melebihi planet.
Meski demikian bintang ini masih sangat jauh, di jutaan jauh cahaya. Namun sebelum Gliese-710, masih ada 8 bintang yang akan 'mendatangi' tata surya kita dan semua berpotensi menghancurkan kita. Ada bintang Barnard's, Cen A/B, dan beberapa lainnya.
3. Terbaliknya kutub Bumi
Setiap beberapa ratus ribu tahun, medan magnet Bumi akan berkurang kekuatannya hingga hampir nol. Lalu secara bertahapdalam periode seratus tahun atau lebih, magnet Bumi akan muncul lagi dalam keadaan kutub utara dan selatan terbalik.
Hal ini pernah terjadi dalam 780.000 tahun yang lalu, dan penelitian telah menunjukkan kalau medan magnet Bumi melemah 10 kali lebih cepat saat ini. Diprediksi kejadian serupa akan terjadi dalam 100 tahun mendatang. Jika ini terjadi, medan magnet yang lemah akan meneruskan cahaya matahari antariksa masuk ke Bumi tanpa perisai magnetik. Atmosfer Bumi akan rusak dan lapisan ozon akan terlewati panasnya cahaya matahari dengan mudah.
4. Teknologi nano
Ini adalah skenario paling aneh namun paling masuk akal, karena ini yang kita alami saat ini. Teknologi bergerak selalu ke arah yang lebih kecil dan kecil. Untuk saat ini, dikenal adanya teknologi nano yang bahkan telah beredar.
Dalam puluhan tahun mendatang, tentu akan ada skenario di mana akan muncul benda yang sangat kecil, dan akan memudahkan segala kehidupan manusia. Benda ini adalah Nanobot, yang pertama-tama akan masuk ke ranah medis. Di mana nanobot akan masuk ke pembuluh darah kita dan mencari apa yang tidak beres di tubuh kita dan bisa langsung memperbaikinya.
Bagian yang menakutkan adalah jika nanobot tak terkontrol dan menggerogoti manusia, dan semua orang bisa jadi nanobot. Sehingga umat manusia akan terkikis oleh teknologinya sendiri, dan kiamat bahkan tak kita rasakan dan tiba-tiba terjadi.
5. Asteroid
Di 66 juta tahun yang lalu, Bumi pernah mengalami 'kiamat,' di mana asteroid besar menghantam Bumi dan menghabiskan seluruh spesies Dinosaurus. Keadaannya sangat buruk, hingga Bumi seakan-akan mati.
Jadi, jika asteroid menyerang Bumi, nasib umat manusia kurang lebih akan jadi seperti dinosaurus. Menurut para ilmuwan, kekuatan asteroid kecil yang besarnya seperti gedung 25 lantai, setara dengan bom nuklir terbesar yang pernah dibuat manusia yakni 50 megaton. Jika besarnya lebih dari satu kilometer saja, kekuatannya akan setara satu juta megaton.
Belum lagi keadaan mengerikan lain seperti turunnya temperatur Bumi yang disebabkan asam sulfur yang menghalau sinar matahari masuk, Bumi diselimuti es karena sinar matahari yang sulit masuk juga, ekosistem laut yang mati, hingga puluhan tahun waktu pemulihan pasca hal tersebut.
6. Perubahan iklim
Isu pemanasan global yang sering muncul di berbagai media, ternyata bukan isapan jempol belaka. Bulan Februari tahun 2016, ternyata memecahkan rekor suhu Bumi terpanas.
NASA sendiri merilis sebuah data yang menunjukkan temperatur rata-rata permukaan global. Pada Februari tahun lalu, temperatur rata-ratanya 1,35 derajat Celcius lebih tinggi daripada temperatur rata-rata bulanan pada tahun 1951 hingga 1980. Ini adalah temperatur tertinggi dalam sejarah manusia. Bahkan para ilmuwan menganggap hal ini sebagai 'keadaan iklim darurat.'
Keadaan ini memecahkan rekor yang terjadi hanya di bulan sebelumnya. Pada Januari 2016, temperatur rata-rata berada 1,13 derajat Celcius lebih tinggi dari temperatur rata-rata, menurut hasil data yang disediakan oleh Goddard Institute for Space Studies milik NASA.
Laporan dari NASA ini adalah laporan yang sangat penting bagi berlangsungnya iklim di Bumi. Para analis dari Weather Underground, Jeff Masters dan Bob Henson bahkan menyatakan bahwa laporan ini mengejutkan layaknya bom.
Sang analis juga menyatakan bahwa 'Pemanasan Arktik' adalah penyebab utama hal ini terjadi.
"Seperti ditunjukkan oleh tanda merah gelap dari laporan tersebut, sebagian besar dari Alaska, Kanada, Eropa timur, Rusia, serta samudera Arktik, berada pada temperatur 4.0 derajat Celcius lebih tinggi dari rata-rata," ungkap Masters dan Henson.
NASA pun juga mengamini bahwa lautan Arktik yang sebenarnya adalah lautan es, telah terekam satelit mengalami kenaikan permukaan, dan pertumbuhan es nya sangatlah lambat.
Di Februari ini kenaikan es rata-rata hanya 14,22 juta kilometer persegi. Ini adalah angka paling rendah di bulan Februari sepanjang satelit pernah merekam. Ini lebih rendah sejauh 1,16 juta kilometer persegi di bawah angka rata-rata bulanan tahun 1981 hingga 2010.
Tentu jika lautan Arktik yang sangat penting bagi keberlangsungan Bumi agar tak tenggelam, justru meleleh karena makin tahun Bumi makin panas, tenggelamnya umat manusia merupakan bom waktu bagi kita semua. Belum lagi, salah satu pemimpin dunia yang merupakan presiden AS, Donald Trump, tak percaya adanya pemanasan global.
7. Merebahnya wabah penyakit
Salah satu aspek yang akan membawa dunia pada hari akhirnya adalah pandemi. Pandemi merupakan sebuah penyakit mematikan yang penyebarannya sudah meluas ke seluruh dunia.
Dulu di abad 14, di mana wabah tikus hitam menghantam benua Eropa. Karena wabah tersebut, separuh penduduk Eropa meninggal. Tercatat 20 juta orang meninggal dan jadi wabah paling mengerikan dalam sejarah manusia. Selain itu di awal tahun 1900an, ada wabah yang lebih mengerikan yakni flu Spanyol. Bagaimana tidak, 20 juta hingga 40 juta orang meninggal dalam kurun waktu 1918 hingga 1919.
Dengan meninggalnya orang yang sebenarnya masih sehat dan kuat, flu ini ditulis dalam sejarah sebagai wabah biologis terburuk sepanjang sejarah.
Wabah penyakit semacam ini menyebar sebegitu luasnya hingga di tiap jengkal Bumi sudah lazim jika sudah ada korban terenggut penyakit ini.
Para peneliti menyatakan bahwa virus seperti ebola dan zika berpotensi besar untuk menjadi pandemi jika tidak disikapi dengan serius oleh para petinggi dunia. Hal ini dikarenakan berbagai penyakit dan virus ini mengandung patogen yang belum diketahui dunia kedokteran tanpa vaksin yang juga ampuh untuk menangkalnya.
Oleh karena itu kemampuan penyebarannya jauh lebih kuat ketimbang penangkalannya. Hal ini terutama bagi negara-negara yang fasilitas kesehatannya masih rendah.
Beberapa pandemi global yang pernah menjangkit dunia adalah Sars di tahun 2003, Ebola di 2014, serta Zika di tahun lalu yang ternyata dapat ditangani dengan baik.
TEKNOLOVE.ID
0 comments
Post a Comment