tauajalah.com - Serangan senjata kimia yang terjadi di Khan Sheikhun, Provinsi Idlib, Suriah menyisakan duka mendalam untuk warga. Salah satunya seperti yang dialami oleh Abdul Hamid Youssef.
Pria ini harus kehilangan istri dan bayi kembarnya yang masih berusia 9 bulan dalam serangan itu. Tidak hanya itu ia juga kehilangan puluhan anggota keluarganya yang lain.
"Saudara laki-laki saya, anak-anak mereka dan sepupu. Setidaknya 25 anggota keluarga saya semuanya tewas," ujar Youssef tak bisa menahan kesedihannya.
Potret kesedihan Youssef tertangkap kamera saat ia akan memakamkan kedua buah hatinya. Dalam sejumlah foto yang beredar, pria ini tampak hanya bisa berlutut dan menangis sambil memeluk anak-anaknya yang sudah tak bernyawa.
Foto-foto menyayat hati tersebut itu kemudian banyak beredar di media sosial dan menuai simpati publik internasional. Banyak yang mengaku tidak tega dan mengecam dengan keras siapapun pihak yang bertanggung jawab atas serangan ini.
Sementara itu, Youssef sendiri mengatakan jika ia telah berusaha untuk menyelamatkan keluarganya. Namun ia terlambat, istri dan kedua bayinya ditemukan dalam keadaan mulut berbusa dan telah kejang-kejang.
Youssef mengecam komunitas internasional dan juga para pemimpin Arab yang dianggapnya tidak mendengarkan rakyat. Ia bahkan menyebut Rusia memiliki kepentingan sendiri dengan pemerintah al-Assad dan tiran.
Serangan senjata kimia yang terjadi di Suriah baru-baru ini tengah menjadi perhatian masyarakat internasional. Setidaknya 86 orang tewas akibat insiden ini termasuk puluhan anak-anak. Pemerintah al-Assad dan pemberontak sama-sama membantah bertanggung jawab atas kejadian ini. (wowkeren)
0 comments
Post a Comment