TAUAJALAH.COM - Pihak berwenang Thailand mengancam akan menuntut Facebook jika tidak menghapus video ulah memalukan Raja Thailand, Maha Raja Vajiralongkorn, 64. Video yang beredar menunjukkan raja tersebut berkeliaran di pusat perbelanjaan Jerman dengan mengenakan tank top dan tato palsu.
Video itu merupakan kejadian bulan Juli 2016 di Munich. Vajiralongkorn, 64,—yang saat itu masih berstatus sebagai pangeran sedang jalan-jalan dengan seorang wanita. Video dengan gaya pakaian aneh itu menyebar luas di Facebook.
Otoritas terkait di Thailand mengancam akan mengajukan tuntutan terhadap Facebook jika video klip tersebut masih muncul pada pukul 10.00, pada hari Selasa kemarin.
Takorn Tantasith, Sekretaris Jenderal Komisi Penyiaran Nasional dan Telekomunikasi (NBTC), mengumumkan bahwa pihak berwenang akan menuntut Facebook. Perlawanan terhadap media sosial raksasa ini merupakan yang pertama kali dilakukan Thailand.
Dua minggu lalu, anggota Asosiasi Penyedia Layanan Internet Thailand mengirim email ke kepala eksekutif Facebook Mark Zuckerberg yang isinya permintaan pemblokiran konten yang dinyatakan ilegal di Thailand.
Hukum Thailand yang ketat melarang setiap bentuk penghinaan terhadap kerajaan. Tindakan yang dianggap menghina monarki dinyatakan sebagai kejahatan yang dapat dihukum hingga 15 tahun penjara.
Sejak undang-undang penyensoran ketat diberlakukan di Thailand Mei 2014, sudah 105 orang ditangkap.
Takorn mengatakan bahwa pihak berwenang Thailand telah meminta Facebook untuk menghapus 309 posting yang dianggap menyinggung dan 178 di antaranya telah dihapus. Sisanya 131 pos masih bisa diakses di Thailand dan Facebook tidak menjelaskan alasannya.
”Jika, satu saja halaman yang terlarang tetap ada, kami akan segera membahas langkah-langkah hukum yang harus diambil untuk melawan Facebook Thailand,” kata Takorn, seperti dikutip dari Bangkok Post, Rabu (17/5/2017).
Maha Raja Vajiralongkorn adalah putra tunggal Raja Bhumibol Adulyadej yang meninggal tahun lalu pada usia 88 tahun. Raja baru Thailand ini kalah populer dibanding ayahnya, karena sejumlah gaya hidupnya yang kontroversial, termasuk berkali-kali menikah dan cerai.(sindo)
0 comments
Post a Comment