Thursday, May 18, 2017

Zarco Akui Dirinya Menyerang Rossi di MotoGP Austin 2017


TAUAJALAH.COM - Johann Zarco tampaknya benar-benar menyambut balapan kandang perdananya di kelas bergengsi. Yakni ketika MotoGP 2017 akan menyambangi sirkuit Le Mans, Prancis, Jumat-Minggu (19-21 Mei) ini. Tengok saja kutipan panjang lebar, yang dikemukakan oleh pembalap tim Monster Tech 3 Yamaha tersebut, di sebuah majalah terbesar di Prancis.

Ya, Zarco rupanya tampil dalam 8 halaman khusus pada edisi Majalah l’Equipe terbaru (13 Mei 2017). Namun kali ini kita tidak akan membahas keseluruhan wawancara pembalap 26 tahun itu di majalah tersebut. Tapi situs resmi MotoGP, hanya mengungkap sejumlah pernyataan menarik yang dipaparkan Zarco.

Salah satu penggalan yang menarik ialah melambungnya nama Zarco secara tiba-tiba pada MotoGP 2017. Namanya kini tidak hanya menanjak jadi superstar di panggung dunia, namun juga di Prancis. Ah, bukannya terbalik dari terkenal di Prancis lalu lanjut ke seluruh dunia? Sepertinya kasus yang ini tidak begitu. Karena hal tersebut diakui sendiri oleh juara dunia Moto2 2015-2016 itu.

Bintang halaman depan majalah itu, di antara hal-hal lain, mengutarakan keinginannya untuk melihat MotoGP dan balap motor mendapat profil lebih tinggi di Prancis. “Saya ingin balap motor lebih dikenal lagi di Prancis, karena ini adalah olahraga yang luar biasa,” sembur Zarco.

“Enam lap saat saya memimpin MotoGP Qatar (2017), jauh lebih memberi banyak kesan (buat orang-orang di Prancis dan dunia) ketimbang dengan dua gelar juara dunia yang saya raih di Moto2. Dan kemudian (itu masih ditambah) dengan adanya serangan saya kepada (Valentino) Rossi di Texas (MotoGP Austin 2017),” imbuhnya. 

Ah rupanya popularitas Zarco terkerek naik di dunia dan Prancis, salah satunya karena ia pernah bersenggolan dengan Rossi dalam lomba MotoGP Austin 2017. Seperti diketahui akibat insiden itu, Rossi dikenai penalti 0,3 detik oleh direktur lomba.

Mengenai insiden tersebut, manajer tim Tech 3 sepenuhnya membela Zarco: “Apa yang Valentino katakan tentang Johann adalah sebuah bentuk inisiasi. Saya berkata kepada Johann, bahwa jika Anda berperilaku seperti pembalap Kelas B, Anda akan tetap seperti itu (Kelas B). Anda harus membuat diri Anda dihormati,” sembur Herve Poncharal.

Artikel di l’Equipe ini juga memperlihatkan gambaran karakter Zarco via komentar pelatihnya, Laurent Fellon, dalam kata-kata ‘pembalap yang menaiki tangga satu per satu’. Sedangkan kepala mekanik Tech 3, Guy Cuolon, juga menggambarkan kepribadian Zarco yang unik.

“Tidak sejak Olivier Jacque kami telah menarik begitu banyak ketertarikan, dan Johann menangani hal itu dengan sangat baik. Ia ingin menghidupkan kembali olahraga ini di Prancis,” tutur Cuolon.

“Kami tidak salah tentang dia, dan setiap hari kami tahu lebih banyak tentangnya. Pada sebuah malam barbekyu yang diikuti tim, ia duduk di depan piano dan memainkan Michel Berger. Pria ini (Zarco) benar-benar masih asli dan punya pola pikir yang bagus,” tandasnya.(sindo)

0 comments

Post a Comment