Tuesday, April 4, 2017

Kematian Siswa Insiden Maut Pertama di SMA Taruna Nusantara

Sebelum berfoto bersama Presiden Joko Widodo berpesan kepada para siswa SMA Taruna Nusantara untuk mewaspadai bahaya narkoba, Jakarta, Senin (2/3/2015). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

tauajalah.com - Kematian Krisna Wahyu Nurachmad, siswa kelas X SMA Taruna Nusantara, mengagetkan banyak pihak. Insiden maut itu mengundang simpati dari para alumni sekolah berasrama yang mengadopsi disiplin ala militer.

Melalui Ketua Alumni SMA Taruna Nusantara Rachmad Kaimudin, alumni sekolah unggulan itu menyampaikan duka yang sangat mendalam. Duka disampaikan karena kekerasan bukanlah watak dari metode pembelajaran di sekolah yang berdiri sejak 1990.

"Kekerasan bukanlah budaya pendidikan dan pemngasuhan di almamater . Kami mengecam adanya kekerasan di SMA TN dan meminta agar sekolah memastikan kejadian serupa tidak terulang," kata Rachmad Kaimudin dalam siaran persnya.


Proses rekontruksi kasus pembunuhan di SMA Taruna Nusantara dilakukan secara tertutup. Ada sekitar 64 adegan ulang pembunuhan siswa SMA Taruna Nusantara yang dilakukan tersangka. Dalam proses reka ulang pembunuhan Kresna Wahyu Nurachmad tersebut, tersangka AMR yang juga rekan korban sesama siswa itu melakukan puluhan adegan.

Kepala Humas SMA Taruna Nusantara Cecep Iskandar mengatakan proses rekontruksi dilakukan petugas kepolisian dari satuan reskrim gabungan Polda Jawa Tengah dan Polres Magelang. Proses reka ulang dilakukan mulai pukul 10.00 WIB.

"Proses rekonstruksi telah selesai dilakukan sekitar pukul 11.30 WIB. Polisi juga melakukan evaluasi dari hasil rekonstruksi," kata Cecep di gerbang utama SMA Taruna Nusantara, Magelang, Jawa Tengah, Senin (3/4/2017).

Dia mengungkapkan, dalam rekonstruksi tersebut polisi menghadirkan tersangka AMR. Ada 64 adegan yang dilakoni AMR di beberapa tempat di sekolah, seperti kamar nomor 2B di barak Graha 17, tempat Krisna ditemukan tewas dan di kamar mandi.

"Pelaku hadir dalam rekonstruksi. Ada sekitar 64 adegan ulang pembunuhan siswa SMA Taruna Nusantara yang dilakukan selama proses rekonstruksi. ‎Titik rekonstruksi utama dilakukan di kamar 2B Graha 17 dan kamar mandi," ujar dia.

Selama proses rekonstruksi berlangsung, ujar dia, dihadiri oleh banyak petugas keamanan dari Polda Jawa Tengah, Polres Magelang, Kodim Magelang dan Inteldam.

Cecep juga menerangkan AMR (16), tersangka pembunuh siswa SMA Taruna Nusantara (TN) Kresna Wahyu Nurachmad (15)  menjalani rekonstruksi kejadian dengan sikap tenang.

"Dia tetap tenang, tanpa ekspresi. Saya tidak tahu kok sepertinya tidak merasa bersalah. Ketemu teman, biasa saja, menyapa," kata Cecep.

Kegiatan belajar mengajar para siswa lainnya selama rekonstruksi, ujar dia, tetap normal. Proses reka ulang juga berjalan lancar.

Ia juga menyatakan bahwa secara de facto AMR dikeluarkan dari SMA Taruna Nusantara, sedangkan proses secara de jure untuk keputusan tersebut masih berlangsung. (liputan6)

0 comments

Post a Comment