Friday, April 14, 2017

Kisah Wanita Pengemudi Bajaj Pertama di Mumbai


tauajalah.com - Chaya Mohite perlahan menyalakan kendarannya, sembari berhati-hati melihat ke kiri dan kanan, sebelum meluncur ke jalanan Mumbai yang ramai. Mohite adalah satu dari belasan wanita pengemudi bajaj pertama yang mengikuti program pemberdayaan wanita dari pemerintah India.

Di usia 45 tahun, Mohite tidak keberatan berjibaku dengan padatnya jalanan Mumbai, demi menambah pundi agar dapurnya terus mengepul.

“Pekerjaan ini lebih baik dari membersihkan rumah. Saya bisa mendapatkan lebih banyak uang dan menabung,” kata Mohite, kepada AFP.

Mohite, belum pernah mengemudikan kendaraan apapun seumur hidupnya. Agar bisa mendapatkan pekerjaan itu, selama dua bulan terakhir, dia belajar di pusat pelatihan mengemudi di pinggiran Mumbai. 


“Sebelumnya, saya bahkan tidak bisa naik sepeda dan sekarang saya bisa menyetir bajaj. Saya bisa mandiri dan ini membuat saya senang,” kata Mohite, yang berharap mendapatkan sekitar 1000 rupe atau setara Rp200 ribu per hari.

Pelatih Mohite, Sudhir Dhoipode menyebut pusat pelatihannya telah mengajar lebih dari 40 wanita mengemudikan bajaj. Selain itu, ada 500 perempuan lain yang juga tertarik belajar, kendati supir wanita masih dianggap hal tabu di masyarakat.

“Sekarang banyak wanita yang ingin belajar mengemudikan bajaj,” kata Dhoipode.

Di jalanan, mereka pun tidak akan beroperasi layaknya pengemudi bajaj umumnya, para pengemudi bajaj wanita diberi seragam putih, sehingga tampil lebih rapi.

Bajaj yang mereka kemudikan pun akan punya warna berbeda, selain untuk memberi tanda yang jelas bagi penumpang wanita, warna berbeda itu juga memastikan bajaj itu tidak dikemudikan supir pria.


Soal keamanan, Mohite menyebut dia tak khawatir. “Kami bisa menjaga diri dan mengemudikan bajaj adalah hal yang menyenangkan. Saya siap menyetir kemana saja di Mumbai,” kata dia.

Selain Mohite, terdapat 19 wanita lainnya yang mendapatkan keuntungan dari program baru Pemerintah Mumbai. Mereka mewajibkan 5 persen dari jumlah pengemudi bajaj di Mumbai, haruslah wanita.

Rencana itu diumumkan awal 2016 lalu. Pemerintah menyediakan 465 ijin mengemudi bagi wanita di Mumbai dan kota tetangga, Thane.

Berbeda dengan program serupa di New Delhi dan Ranchi yang mempromosikan pengemudi wanita untuk keselamatan penumpang perempuan, di Mumbai bajaj dengan pengemudi wanita boleh membawa penumpang pria.

“Kami mendapat banyak cemoohan karena meninggalkan rumah untuk menyetir bajaj, tapi kami berharap bisa menginspirasi wanita lain untuk melakukan hal ini dan menjadi mandiri,” kata supir wanita lainnya, Anita Kardak.

Bajaj, di Mumbai, merupakan celah bisnis menguntungkan karena menjadi transportasi massal utama di wilayah perkotaan selain taksi dan bus. (cnnindonesia)

0 comments

Post a Comment