Wednesday, March 29, 2017

Indonesia Harus Punya - Jet Tempur Pembom SUKHOI SU-34 FULLBACK



tauajalah.com - Dalam rangka meningkatkan pertahanan Negara sangat dipandang perlu jika suatu Negara mempunyai alutsista yang memadai, salah satunya pertahanan udara pada saat ini Indonesia masih mengoperasikan skudaron pesawat tempur F-5 Tiger yang terbilang sudah cukup tua dan perlu peremajaan dan moderenisasi pesawat tempur. 

Maka sudah sewajarnya Indonesia kembali mengaktifkan kembali Skuadron Pesawat Pembom strategis yang dulu pada zaman presiden Soekarno kekuatan angkatan udara Indonesia sangat disegani dengan adanya salah satu Skuadron Pembom Strategis.

Dipemerintahan dibawah presiden Jokowi sering diberitakan akan pembangunan kekuatan maritim yang lebih kuat. Beliau ingin Indonesia menjadi salah satu poros kekuatan maritim dunia. Jokowi berencana untuk meningkatkan anggaran militer Indonesia tiga kali lipat. Anggarang militer Indonesia sebesar 150 triliun jika 3 kali lipat dinaikan maka akan menjadi 450 triliun. Artinya Militer Indonesia dapat menggunakan anggara belanja tersebut untuk membeli alutsista baru. 

Tidak menutup kemungkinan pemerintah jokowi akan membeli Su-34 Fullback/Platypus (Su-34 Bombers) karena pesawat tempur ini merupakan pesawat tempur maritim. Mengingat kemesraan Indonesia dengan Rusia sudah terjalin dengan baik maka hal ini tidak akan mustahil terjadi. Harga satuan dari pesawat ini adalah S$36 juta dengan segudang teknologi canggih yang dibenamkan di pesawat ini harga sebesar itu sangat lah wajar.

Sukhoi Su-34 Fullback/Platypus (Su-34 Bombers) yang dikembangkan oleh Biro Desain Sukhoi di pertengahan 1980-an adalah pesawat tempur pembom yang utamanya didesain untuk menghancurkan berbagai target darat dan laut. Mampu beroperasi secara tunggal maupun dalam kelompok di siang dan malam hari pada saat cuaca/lingkungan yang tidak bersahabat.

Masuk menjadi bagian aktif Angkatan Udara Federasi Rusia pada tahun 2014 lalu, Sukhoi Su-34 Fullback memiliki dua kursi dengan jangkauan maksimum 4.000 km, payload (muatan) hingga 12.000 kg yang terletak pada 12 hardpoint (cantelan), serta kemampuan untuk membawa rudal R-77 (AA-12 Adder) dan R-73 (AA-11 Archer), kanon GSH-30-1 30 mm dan perlengkapan sistem penanggulangan elektronik (ECM) Khibiny.

Pesawat Su-34 memiliki hidung pesawat yang diperlebar, terdapat didalamnya radar terrain-following serta sistem terrain-avoidance yang digunakan dalam penerbangan untuk ketinggian rendah. Bentuk hidung dari Pesawat Su-34 diubah menjadi datar dan tajam seperti milik pesawat SR71 Blackbird AS guna mengurangi cross-section pada radar pesawat. Hal ini Seperti yang digunakan oleh Su-27, Su-37 yang juga memiliki radar menghadap ke belakang, terletak di antara mesin untuk melacak target yang berada di belakang pesawat. Pengembangan dari Su-27 menjadi Su-34 termasuk pemakaian sistem avionik canggih, penambahan canard seperti pada Su-33, manuverabilitas yang lebih baik, jarak yang lebih jauh, dan peningkatan performa penerbangan ketinggian-rendah. 


0 comments

Post a Comment